20080618

Peluang usaha sebagai pemilik Kios Honda

Peluang usaha sebagai pemilik Kios Honda

Astra Honda Motor menawarkan konsep subdealer dengan nama Kios Honda. Modal pendiriannya relatif kecil dan balik modalnya cepat.

Para pengendara sepeda motor sepertinya cuma memiliki satu musuh: hujan. Bila hari cerah, ketimbang kena macet di dalam mobil plus kegerahan di kendaraan umum, banyak orang memilih menunggangi sepeda motor. Apalagi kendaraan roda dua itu terasa lebih hemat. Pas dengan keadaan negara ini yang sedang mengalami krisis BBM.

Ya, kuda besi itu kini benar-benar telah menjadi andalan di jalan. Para produsen sepeda motor pun menyunggingkan senyum manis melihat penjualan sepeda motor yang terus meningkat pesat dari tahun ke tahun. Sebagai gambaran, tahun lalu realisasi penjualan sepeda motor mencapai 3,6 juta unit. Tahun ini Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menargetkan penjualan 5 juta sepeda motor, alias naik 38%.

Dengan penjualan sebanyak itu, bisa terbayang betapa basahnya bisnis ini. Wow, puluhan triliun rupiah, Jack! Jangan cuma terkagum-kagum melihat angka ini. Anda pun bisa turut mencicipi nikmatnya bisnis sepeda motor ini. Salah satu caranya: membuka usaha dealer kecil-kecilan lewat sistem channeling seperti yang ditawarkan Suzuki, Yamaha, maupun Kawasaki (KONTAN, edisi 20 Oktober 2003).

Kini, selain tiga merek motor Jepang itu, kini terbuka pula peluang Anda untuk menjadi subdealer sepeda motor Honda. Seperti kita tahu, hingga saat ini Honda merupakan market leader sepeda motor di Indonesia. Pada kuartal pertama 2005 lalu, si roda bersayap ini menguasai 54% pangsa pasar sepeda motor di Indonesia.

Kendati masih merajai pasar, agaknya persaingan yang ketat di bisnis kendaraan roda dua ini memicu Honda untuk menyusul para pesaingnya yang sudah lebih dulu turun ke jalur channeling. Jadilah baru-baru ini PT Astra Honda Motor (AHM) menawarkan usaha dealer yang disebut Kios Honda. “Ini untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di daerah pinggiran dan pelosok yang belum terjangkau dealer,” jelas Kristanto, General Manager Corporate Communication Division AHM.

“Kalau disuruh untuk meng-cover sendiri, sepertinya tidak laik dari sisi bisnis. Penjualannya cuma sedikit,” timpal Edi Setiawan, Senior Manager Deputy Marketing Dept. Head PT Wahana Makmur Sejati. Wahana adalah dealer utama Honda untuk wilayah Jakarta dan Tangerang.

Lebih untung kalau kreditan

Bila tertarik menjadi penjual sepeda motor keluaran Honda, persiapkanlah diri Anda. Syarat untuk membuka Kios Honda enggak sulit-sulit amat. Modal utamanya, Anda harus mempunyai ruangan yang memadai untuk memajang sepeda motor. Tempatnya bisa menyewa atau milik sendiri. Oh, ya, sesuai dengan namanya, Anda dilarang memajang sepeda motor merek lain di Kios Honda.

Setelah itu, Anda akan mengalami seleksi yang cukup ketat oleh dealer Honda. Maklum, tadinya Kios Honda memang tidak dibuka bagi umum, tapi hanya untuk perpanjangan dealer doang. Tapi, karena beberapa dealer mempunyai keterbatasan jaringan, akhirnya masyarakat umum pun bisa memiliki Kios Honda.

Setelah seluruh tetek-bengek persyaratan terpenuhi, dealer nanti akan membekali Kios Honda dengan spanduk, umbul-umbul, dan brosur.

Selanjutnya, dealer akan meminjamkan minimal lima unit sepeda motor untuk dipajang di kios. Kalau ada pembeli, pemilik kios akan mengirimkan permintaan itu ke dealer via faksimili. Jika pembelian kredit, pihak dealer akan meneliti kelayakan permintaan pembelian kredit itu. Untuk pembelian kredit, konsumen bisa memilih kredit dari perusahaan pembiayaan Wahana Ottomitra Multiartha (WOM), Federal International Finance (FIF), atau lainnya tergantung “kebiasaan” si dealer induk.

Kalau permintaan itu disetujui, si dealer langsung mengirimkan sepeda motor kepada pembeli. Lo, jadi pemilik kios hanya jadi perantara? Betul sekali. Fungsi Kios Honda ini memang mirip-mirip makelar.

Untuk satu unit sepeda motor yang laku, pemilik Kios Honda akan mendapatkan fee antara Rp 400.000 sampai Rp 600.000. Tapi, kalau pembeli membayarnya secara tunai, persenannya lebih kecil, di bawah Rp 300.000. Eit…, ini masih fee kotor, lo, belum dipotong dengan diskon atau hadiah yang diberikan Kios Honda. Nah, biasanya pemilik kios mengambil fee yang menjadi haknya itu dari dealer setiap dua pekan sekali atau sebulan sekali.

Harus mampu mengejar target

Yang harus diperhatikan, pemilik kios tak bisa seenaknya duduk-duduk santai di kiosnya. Sebab, untuk tahap awal, dealer membebani Kios Honda dengan penjualan sebanyak 20 unit sebulan. “Jumlah ini untuk meng-cover biaya operasional,” tandas M. Fakhrid Syaifullah, Direktur PT Arisma Dawindo Sarana (ADS), dealer Honda wilayah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Menurut Fakhrid, kalau satu Kios Honda bisa jualan dalam jumlah segitu, dalam tempo lima bulan sudah bisa balik modal. “Kalau bisa jual 30 unit sebulan, dalam hitungan 3-4 bulan sudah bisa balik modal,” cetusnya.

Nah, sulitkah mencapai target yang telah ditetapkan dealer itu? Agaknya tidak. Tengok saja Kios ADS I yang terletak di bilangan Ciganjur, Jakarta Selatan. Bulan pertama beroperasi, Mei lalu, kios ini sudah mampu melego 20 unit sepeda motor. “Kami kan letaknya strategis dan dekat mesjid. Jadi, kalau habis salat dan Jumatan kan bisa terlihat,” ujar Nurhayati, sales counter di sana.

Tapi, ada juga Kios Honda yang belum mampu memenuhi target tersebut. Sebut saja Kios Honda Ramayana di bilangan Joglo, Jakarta Barat. Bulan pertama beroperasi pada Juni lalu, kios ini memang mampu memperoleh pesanan sebanyak 20 unit. Tapi, dari jumlah itu yang dikabulkan hanya 8 unit sepeda motor. Adapun pembelian 8 unit sepeda motor lagi ditolak oleh FIF dan dealer. Adapun 4 unit sepeda motor sisanya baru dikirim bulan ini. “Enggak sempat ngejar bulan Juni,” ungkap Suseno, sang pemilik kios.

Namun, ia tak patah arang. Suseno bertekad, untuk menjadi besar harus dimulai dari yang kecil, seperti kios ini. “Peluangnya masih besar, Honda kan pemimpin pasar,” ujar Suseno yang sudah sembilan tahun berkarier pada perusahaan otomotif.

Untuk itu, selain menyebarkan brosur, ia akan memanfaatkan jaringan yang sudah dibangunnya selama berkarier di dunia otomotif. Ia yakin, bulan depan, kiosnya sudah bisa memenuhi penjualan yang ditargetkan oleh dealer induknya, PT Ramayana Begawan Putrajaya.

Menurut Suseno, usaha semacam ini perlu membuat semacam dana cadangan. “Kalau target yang dibebankan tak tercapai,” cetusnya. Maka, Suseno pun tetap bisa tenang saat ia gagal memenuhi targetnya. Maklum ia sudah mempersiapkan dana cadangan sebesar Rp 5 juta atau setengah dari investasi yang telah ia tanamkan.

Oke, sekarang bagaimana, Anda tertarik membuka kios sepeda motor juga?

Sumber : blogkage.wordpress.com
Honda Motor Community

No comments:

Share on Facebook
Kata-kata Hikmah..! Jelang Pemilu, Jangan Golput ! Di Pemilu 2009